Saling Mengenal dan Menjaga Silaturrahim

Seorang santri yang baru pertama kali menginjakkan kakinya di bumi Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School, pasti akan tertegun menyaksikan fasilitas dan dinamika kehidupan yang ada di tempat ini. Ketika ia sudah diterima menjadi santri setelah melalui ujian masuk bersama-sama ratusan santri yang lainnya, mulailah ia merasa berada di dunia baru yang tidak ia temukan di sekolah manapun di dunia ini. Dengan waktu liburan yang hanya disediakan pada bulan ramadhan dan akhir semester, kesempatan pulang ke rumah pun untuk terus bertemu orang tua tidak banyak. Inilah pintu gerbang menuntut ilmu yang sesungguhnya.

Saat tiba di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School, tak seorang pun yang kita kenal. Orang tua pun telah pulang ke rumah meninggalkan kita seorang diri di tempat yang tentu kita anggap dunia baru, yaitu di Pondok Pesantren yang mengajarkan kemandirian pada setiap santrinya ini. Semenjak itulah, pada saat kita mulai melangkah di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School dan memasuki kamar yang telah ditentukan, terlihatlah wajah-wajah baru yang perasaannya tidak jauh berbeda dengan santri-santri lainnya. Walau beragam daerah tempat tinggal mereka, tapi mereka masih satu niat, dan satu tujuan yaitu mengabdikan diri untuk menimba ilmu sebanyak- banyaknya. Kesamaan perasaan dan niat inilah yang memacu mereka untuk saling mengenal satu sama lain. Demikianlah, sejak awal Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School didirikan telah mengajarkan kepada seluruh santrinya untuk percaya diri dan hidup mandiri dengan belajar saling membantu dan menjalin silaturrahim.

Dengan cepat, santri-santri Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School telah menyadari bahwa tidak selamanya mereka akan bergantung kepada orang tua apalagi kepada orang lain. Namun, sebagai makhluk sosial, manusia haruslah pandai bergaul dan suka menolong orang lain. Bukankah Allah akan selalu menolong hamba-Nya selama ia menolong sesamanya? Selama hidup di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School , para santri tumbuh dengan jiwa suka menolong karena mereka saling membutuhkan satu sama lain.