Sebelum menjadi santri Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School, banyak yang membayangkan betapa menderitanya nanti kalau suatu saat mereka belajar di Pondok Pesantren. Jika mendengar cerita orang-orang yang belum pernah sama sekali mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren, pasti terlintaslah di benak mereka peraturan-peraturan yang begitu mengikat dan mengekang kebebasan dalam berekspresi dan berkreasi. Terbayang pula bagaimana hukumannya jika melanggar disiplin yang ada. Apalagi jika yang bersangkutan begitu alergi dengan yang namanya disiplin. Wah, rasanya berat sekali menjadi santri Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School ! Akhirnya, banyak yang menyerah sebelum berperang. Waduh, kasihan sekali!
Mereka yang menyadari betapa pentingnya pendidikan pasti merasakan kepuasan menimba ilmu di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School. Ternyata, setelah menjadi santri Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School, muncullah cerita yang berbeda dari lisan- lisan mereka. Memang, disiplin dijunjung tinggi. Tak seorang santri pun terlepas dari disiplin. Bukankah di setiap tempat itu ada disiplin? Bukan hanya di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School. Bedanya, disiplin di Pondok Pesantren ini lahir dari pengalaman yang dijalani oleh salah satu pengurus yayasan selama puluhan tahun. Sehingga, segala peraturan yang diterapkan di Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School terbentuk dari pengalaman. Dengan kata lain, disiplin inilah yang menjaga kita untuk tidak terperosok ke lubang yang sama. Maka, terasalah bagi seluruh santri bahwa disiplin bukan sekedar peraturan yang melarang ini dan itu. Disiplin Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School benar-benar memiliki tujuan dan makna yang dalam untuk mendidik santri-santrinya.
Betapa menyenangkan hidup penuh disiplin. Segala sesuatu yang ingin kita lakukan tercapai. Segala program yang direncanakan terlaksana dengan baik. Dengan disiplin, kitalah yang menguasai waktu, mengaturnya dan menatanya. Santri-santri Ibad Ar Rahman Islamic Boarding School mengetahui kapan belajar, kapan mereka harus makan, kapan berangkat ke masjid, kapan berolahraga dan melakukan segala aktivitas lainnya. Mereka mengenal waktu sebaik mereka mengenal seorang sahabat.
Bumi Ilmu, 2011
Posting Komentar
Terimakasih Atas Kunjungan Anda
Komentar Anda sangat Berarti Buat Blog Ini
Maaf SPAM akan Dihapus,
Contoh SPAM : Mengetik Link Pada Komentar, Komentar tidak sesuai Isi Artikel,No Porno, No Sara.